KRL Bogor – Jakarta

August 30, 2010 by heldi  
Filed under Kota Bogor, its me - Heldi

Bagi para rekan-rekan yang bekerja di Jakarta yang setiap harinya harus berangkat kerja untuk mengejar sesuap nasi dan segenggam berlian di Ibukota tentunya tidak akan asing lagi salah satu moda transportasi ini. Dari pada menggunakan kendaraan baik pribadi atau umum yang sudah pasti terkena macet, lewat tol atau tidak pun pasti kena macet apalagi pada jam-jam sibuk. Mode transportasi yang menggunakan rel baja ini adalah salah satu alternatif yang banyak digunakan untuk mengejar waktu jam masuk kerja/sekolah atau keperluan lainnya di Jakarta.

Beberapa hari terakhir ini dalam rangka melaksanakan tugas, saya beberapa kali  mencoba menggunakan alat transportasi yang terkenal dengan sebutan kereta KRL (Kereta Rel Listrik) Bogor Jakarta Kota, ternyata sebagai pemula yang sangat jarang menggunakan jasa anggkutan kereta/KRL apabila tidak membekali diri dengan beberapa pengetahuan tentang KRL ini maka akan mengalami kesulitan yang cukup membuat hati deg-deg-an ketika kita berada di dalam kereta.
Untuk itu pada postingan ini, saya mencoba untuk sharing tentang tips dan trik dalam menggunakan jasa kereta/KRL bagi warga kota Bogor yang ingin melakukan perjalanan ke Jakarta, terumata bagi yang jarang atau baru pertama kali menggunakan jasa transportasi ini.
Read more

Kondisi Panitia Pengadaan Barang Jasa di Kota Bogor

July 16, 2010 by heldi  
Filed under Kota Bogor, its me - Heldi

Pada beberapa minggu kemarin difasilitasi oleh bagian penyusunan program (eproc kota Bogor) saya menghadiri pertemuan dengan para panitia pengadaan untuk koordinasi dan evaluasi tentang kinerja dari para panitia pengadaan di kota Bogor. Dari sekitar seratus lebih panitia yang sudah bersertifikat ternyata hanya sebagian kecil saja yang hadir.

Ada beberapa panitia terutama dari DCKTR / Dinas Cipta Karya dan Tanpa Rokok :) dan DBMP / Dinas Bebas Merokok dan Perokok :) tidak dapat hadir dikarenakan sangat “Syuper Syibuk” melelangkan berpuluh-puluh atau mungkin bisa mencapai ratusan paket pekerjaan (halah lebay…)  yang sedang berlangsung di OPD-nya, dimana di OPD tersebut memang terkenal banyak paket pekerjaan yang dilelangkan dari tahun ke tahunnya. Di satu sisi ternyata katanya panitia pegadaannya sangat terbatas, mungkin hanya 5 orang saja dalam satu OPD  itu, sehingga untuk melelangkan berpuluh-puluh paket dalam waktu yang sempit akan sangat kewalahan, (nya enya atuh!!!), padahalkan panitia yang sudah bersertifikat di kota Bogor ini sudah seratusan lebih… kok masih bisa kurang yah?

Ohhh… katanya panitianya harus dari dinas sendiri saja…

Padahalkan keppres mengamanatkan panitia boleh dari dinas mana saja asal PNS dan sudah bersertifikat?

Ya itukan perintah dari Atasan…

Usulkan atuh?

Ya… saya sih oke-oke saja, tapi kan itu keinginan beliau…

Oke-oke saja => gimana amannya saja deh :)

nah ini dia budaya yang kurang maksimal yang harus dirubah….

Kemudian juga ada kasus pengadaan di Satpol PP, panitia pengadaan dari satpol PP mengeluhkan kurangnya panitia pengadaan yang bersertifikat yang dapat dijadikan sebagai panitia pengadaan, terutama panitia untuk jabatan ketua atau sekretaris atau panitia yang benar-benar bekerja bukan sekedar numpang nama saja. Meskipun di satpol PP sebenarnya tidak terlalu banyak paket pekerjaan yang harus dilelangkan, namun katanya dalam setiap tahun itu ada saja pekerjaan yang rutin harus dilelangkan.

Tetapi di satu sisi untuk saya pribadi yang berdinas di bappeda kota Bogor, saya setahun ini hanya menangani 1 paket pengadaan saja yaitu untuk pengadaan di seksi saya sendiri, padahal sertifikat saya sudah L-4 plus sertifikat TOT sebagai Instruktur Pengadaan Barang Jasa dari LKPP, berpengalaman pula hampir lebih dari 4 tahun baik sebagai anggota, sekretaris bahkan pernah menjadi ketua pengadaan. Katanya banyak yang kekurangan tenaga panitia pengadaan, tapi kok saya tidak pernah diundang jadi panitia lagi yah? :)

Kemudian ada kasus lainnya: banyak PNS yang telah lulus ujian sertifkasi pengadaan barang jasa di kota Bogor ini yang memang tidak mau menjadi panitia pengadaan, sehingga tidak pernah sekalipun menjadi panitia pengadaan, dana ada juga yang terpaksa menjadi panitia pengadaan tapi tidak bekerja sebagai panitia, jadi yang kerja mungkin hanya ketua panitianya saja, sedangkan anggota lainnya hanya sebagai penggembira saja, sehingga kalau nanti ada masalah maka tinggal menjawab dengan gampang saja, saya mah teuteurang nanaon, mung tandatangan sareng nampi hyonor hyungkul :)

Ada juga yang sudah lulus sertifikasi tapi terus menyembunyikan sertifikatnya dan tetap mengaku bahwa dia belum lulus sertifikasi, karena memang benar-benar tidak berminat menjadi panitia pengadaan.

Ada juga yang ikut ujian sertifikasi pengadaan tapi ikut ujiannya di daerah lain alias sembunyi-sembunyi, mungkin dia penasaran kepengin ikut atau mejajal kemamampuannya dalam penguasaan pengadaan barang/jasa tetapi takut diketahui teman-teman atau atasannya, sehingga setelah dia lulus dan mempunyai sertifikat pengadaan dia ada alasan untuk menolak untuk menjadi panitia, apalagi kalau pengadaannya cukup “rawan”, maklumlah jadi PNS itukan banyak takutnya, “cari aman saja…” :)

Kemudian ada juga pejabat yang saya yakin sebenarnya mampu untuk lulus sertifikasi pengadaan dan mampu menjadi panitia dan sebenarnya jabatannya sekarang menuntut dia untuk mempunyai sertifikat pengadaan barang jasa, namun “karena suatu hal dan hal lainnya” dia tidak mau lulus, sehingga kalau ikut ujian, jawabannya hanya diisi sebagian kecil saja katanya, dan itu juga diisi sembarangan saja. Padahal dalam tugas sehari-harinya menuntut dia untuk memilki sertifikasi pengadaan meskipun bukan sebagai panitia/PPK tapi dengan adanya sertifkat tersebut tentunya akan lebih legitimate terhadap jabatan dan pekerjaannya. Yah semacam di LKPP lah, meskipun tidak diwajibkan semuanya bersertifikat pengadaan, masa sih pegawai LKPP tidak mempunyai sertifikasi pengadaan, begitulah contohnya…

Dari cerita “ngalor-ngidul” di atas, sedikit banyak dapat terlihat bagaimana kondisi dari para PNS yang mempunyai sertifkat pengadaan barang/jasa yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kondisi pengadaan barang/jasa di kota Bogor tercinta ini.

Sangat beragam profil dari panitia pengadaan ini, ditambah dengan alasan-alasan umum yang menjadikan tugas sebagai panitia pengadaan ini kurang menarik seperti; honornya kecil tapi resikonya besar, banyak keinginan dari atas lah, kerjaannya banyak (kalau panitia ini benar2 bekerja, tentunya sebenarnya sangat banyak pekerjaan dalam melelangkan suatu barang/jasa yang dibutuhkan), dsb.

Disatu sisi sebenarnya ada juga yang sebenarnya menikmati jadi panitia pengadaan ini dan tentunya dengan beragam motivasi, “salah satunya” seperti saya mungkin karena memang sudah “terlahir melalui penunjukan langsung” oleh ibu saya sebagai pejabat pengadaan-nya dan bapak saya sebagai PPK-nya :)   tentunya memang sudah kadung cinta dengan materi pengadaan barang/jasa ini, yah seperti mengajarlah… ada istilah “when teaching is calling” jadi yah memang seberat apapun pekerjaan dan resiko dan sekecil apapun honornya, deep in my heart tetap saja sebenarnya saya ini sudah kadung cinta dengan masalah pengadaan barang jasa ini, ini merupakan cinta ke tiga saya setelah; komputer/internet/SIG/SIM dan dunia pendidikan/mengajar. Bahkan sekarang ini saya sedang menikmati cinta segitiga dengan “mereka”, sekarang ini saya diberi kesempatan untuk “Mengajar tentang Pengadaan Barang Jasa baik dari swasta atau LKPP” dan juga sedang “Melelangkan Pekerjaan Tentang Komputer (Sist Informasi/Internet)”. Cinta Segitiga ini lebih nikmat dan halal dari threesome nya Ariel-Luna-Cut Tari… halah ngelantur deh :)

Kemudian “salah duanya”ada juga yang memang menikmati dunia pengadaan barang jasa ini karena memang banyak setoran di luar honornya ah… off the record ini mah :) ditambah juga yaitu “salah tiganya” ada yang menikmati setoran dari luar tapi bukan sebagai panitia pengadaan,. yaitu itu dia yang menitip-nitipkan proyek yang menyuruh mengatur-ngatur pemenang dan biasanya pastilah jabatan strukturalnya lebih tinggi dari para panitianya :)

Nah dari “ngalor-ngidul” di atas dapat dilihat beberapa ragam kondisi dari panitia pengadaan (PNS yang bersertifkat Pengadaan Barang/Jasa) yang ada, tentunya treatment untuk pengaturan para panitia ini tidak bisa hanya sekedar membuat pokja-pokja dengan membagi-bagi para panitia dalam 3 kategori yaitu, pokja untuk pemborongan/konstruksi, konsultan, barang/jasa lainnya, tetapi harus lebih banyak lagi treatment yang dapat mengatur dan meningkatkan kemampuan dan tentunya motivasi para pns bersertifikat ini agar dapat bekerja dengan baik dan benar sebagai panitia pengadaan.

Contohnya mungkin dengan memberikan bintek/seminar tentang materi-materi pendalaman dalam pengadaan barang jasa (PBJ) seperti materi pembuatan HPS (yang sekarang ini banyak asal-asalan), pembuatan legal drafting/kontrak, pembuatan dokumen, evaluasi penawaran, TKDN, dsb. Kemudian juga pemberian sosialisasi yang lebih mendalam kepada para pengguna anggara tentang PBJ, agar para pengguna anggaran atau KPA-nya seperti kepala dinas/skpd atau kepala bidang dapat mengerti alur dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam PBJ, seperti bagaimana caranya agar lelang dapat dilaksanakan pada awal-awal tahun (jangan menunggu anggaran cair saja…) dan tentunya ini terkait dengan urusan pendanaan untuk operasional lelang, mengerti bagaimana menunjuk panitia dan tentunya mengerti bagaimana kondisi panitia, kalau sekarang coba lihat, siapa yang menentukan penyusunan panitia? memang susunan panitia ditetapkan dan ditandatangan oleh Pengguna Anggaran, tapi apakah PA/KPA mengenal dan mengetahui bagaimana kondisi dari susunan kepanitian yang ada?

Kemudian juga masalah e-procurement… wah bakalan panjang kalau membahas masalah ini, nanti di postingan baru saja deh membahas eproc mah :)

Yang jelas dari cerita ngalor-ngidul sambil ngopi seperti di atas tadilah kondisi yang ada sekarang, tinggal bagaimana sekarang kembali ke pribadi masing-masing, apakah masih ada keinginan untuk meningkatkan kualitas dari pengadaan barang-jasa yang ada di kota Bogor ini?! kemudian apakah masih ada keberanian untuk melakukan perubahan untuk perbaikan?! Jawabnya ada di dalam hati dan “anu” masing-masing :)

Selamat Bekerja dan Salam Pengadaan dari Bogor

Jasa Konstruksi oh… Jasa Konstruksi… Jalan Rusak oh… Jalan Rusak…

March 12, 2010 by heldi  
Filed under Kota Bogor, its me - Heldi

Serba salah dan serba membingungkan memang kalau bicara tentang Jasa Konstruksi, makin banyak bertanya malah tambah bingung, makin banyak sharing/ngobrol baik dengan pejabat terkait atau dengan pemborongnya sendiri, malah tambah “lieur”, sementara jalan di depan gerbang masuk ke rumah saya di SBJ makin terlihat amburadul, sebelumnya sudah bagus sih diperbaiki oleh pemeliharaan rutin pemkot, tapi muncul galian PDAM, sudah diperbaiki sih tapi perbaikan bekas galiannya ituloh, di aspal… iyah… diaspal, tapi lihatlah kalau hujan atau setelah selesai hujan, air tetap menggenang di bekas galiannya, dan pastinya itu akan menyebabkan jalan menjadi lubang, bukan masalah aspalnya tapi bagaimana hasil perbaikan itu bisa baik. Belum lagi “tali airnya”, pada rusak tuh, dijamin deh beberapa hari lagi akan dibuka wahana baru lagi, SBJ OFFROAD Adventure. Read more

Pemeriksaan BOM di Mall

January 26, 2010 by heldi  
Filed under Kota Bogor, its me - Heldi

Habis sudah kesabaran saya,

Hari ini saya pergi latihan ke Celebrity Fitness Botani Square, berangkat dengan perasaan biasa saja tidak ada bad mood or bad feeling about anything. Masuk ke parkiran, parkir motor kemudian ketika masuk ke pintu masuk dalam Botani Square Bogor seperti biasa saya lihat ada satpam yang memeriksa tas dan bawaan kita, namun ketika saya berjalan dari parkiran ke pintu masuk, saya lihat ada ibu-ibu yang sudah kadung masuk, kemudian dipanggil kembali oleh satpam untuk diminta diperiksa tas bawaannya, si ibu tsb kemudian kembali ke meja satpam dan diperiksa tasnya oleh satpam tsb. Saya lihat wajah ibu itu agak-agak gimana gituh…

Dari situ entah dari mana ada perasaan… ini something wrong ini… sebenarnya sudah dari kemarin-kemarin saya menahan dan berusaha menghilangkan perasaan “something wrong” ini, namun akhirnya pecah juga hari ini, akhirnya saya tidak sabar melihat satpan yang hanya sekedar menjalankan tugasnya memeriksa bawaan para pengunjung, menurut saya hal ini sia-sia dan hanya mengganggu kenyamanan saja, yah memeriksanya juga begitu saja, ada yang hanya men scan luarnya saja dengan alat scanner tangan, ada yang minta dibuka… dibuka tapi tidak diperiksa dalamannya…

Itu dia sebenarnya hanya formalitas saja. Saya yakin kalau ada teroris atau apapun istilahnya yang mau nge bom sebuah mall, maka tentunya akan dengan mudah melewati pemeriksaan yang dilakukan seperti sekarang ini dan tidak akan dengan begitu saja membawa bawaannya dalam tas atau di bawah mobil atau di bagasi mobil, pasti lebih canggih dari itulah. Kemudian yang terjadi sekarang sebenarnya pemeriksaan itu hanyalah menjadi sekedar formalitas saja yang pada akhirnya mengganggu kenyamanan dari pengunjung mall. Kalau memang tetap diharuskan memeriksa pengunjung, so periksalah yang sebenar-benarnya, buka dan keluarkan semua barang-barang yang ada dalam tas, bukan hanya sekedar dilintasi alat scanner handheld (nga tau nyala atau tidak tuh), atau disuruh dibuka tapi hanya dilirik sedikit saja oke sajalah.

Teroris sudah berkurang dan mungkin sudah mulai menurun kegiatannya sekarang apalagi setelah ditangkap atau meninggalnya para pimpinan mereka, tetapi kalau pun masih ada gerakannya dan memang mereka berniat untuk membom… saya yakin modusnya tidak akan tertahan dengan cara sekedar pemeriksaan seperti yang dilakukan di mall Botani Square.
Daripada meriksa-meriksa sekedar formalitas saja dan pada akhirnya mengganggu kenyamanan pengunjung, mending dialihkan ke parkiran saja biar bisa jaga motor sehingga tidak perlu memperlihatkan STNK biar keluar parkiran, ini juga hal lumayan mengganggu apalagi buat yang sering berkunjung ke mal. Sudah bayar mahal parkirnya, harus dirazia pula STNK nya, eh pas kebetulan tidak bawa STNK ternyata ngapapa dan dibiarkan lewat saja, jadi maksudnya apa ini?

So tiba di Celebrity Fitness saya langsung buka laptop dan connect, dan langsung saja menuliskan postingan ini, tadinya saya mau ke kantor manajemennya, namun dengan kondisi yang agak panas, saya kira tidak akan maksimal kalau langsung menyampaikannya ke manajemen mall, untuk itulah saya coba menyalurkan ketidak enakan ini dengan langsung menuliskannya di blog ini, namanya juga blog curhat…

Oke ini sekedar draft dulu, saya publish dulu apa adanya, soalnya sudah jam 16.45 nih, jam 5.00 kelas RPM dah mau mulai nih… nanti kita sambung lagi yah curhatnya.

Intinya tolonglah manajemen mall, coba dievaluasi ulang apakah pemeriksaan tas atau barang bawaan pengunjung itu memang efektif untuk mengantisipasi serangan bomber teroris? karena ternyata hal ini lumayan cukup mengganggu. Satpamnya sendiri bilang hanya formalitas, dan mereka juga beragam cara ngeceknya, ada yang hanya di lewati scanner, ada yang minta dibuka. Kalau memang mau bener2 cek, dibuka dan dikeluarin semua barang2nya, jujur saja kalau saya jadi teroris  anak buahnya Nurdin “bukan” TOP  dan mau ngebom mal ini, gampang kok masukin barangnya…

Nah ini yang paling bikin “pikasebeleun”… abis olahraga, mau pulang saya lewat pintu masuk Lily, eh ternyata satpamnya tidak ada, gimana kalau teroris masuk coba tuh..

Botani Square

Botani Square

Terus saya lihat keluar, di pintu Yasmin bapak satpam sibuk meriksa, sedangkan di satu pintu lainnya satpamnya tidak tau kemana… halah… kumaha ieu teh???

Jadi gitulah, tolong kalau memang mau memeriksa maka periksalah yang benar, kalau perlu pakai scanner sinar x yang bisa melihat kedalam tas, sehingga tidak mengganggu kenyaman pengunjung mall, sehingga pengunjung disuruh membuka tas hanya memang bila mencurigakan, atau kalau memang harus dibuka dan diperiksa, ya periksalah dengan teliti satu per satu dilihat barang yang ada di dalam tas pengunjung,  dan pasti itu akan sangat mengganggu kenyamanan pengunjung, tapi yah itukan pengorbanan kita untuk memberantas terorisme dan menjaga keamanan gedung mall.

Cuman masalahnya kalau seperti ini, sudah mah kita korban perasaan dengan dibuka-buka tas kita dan kadang sedang2 terburu-buru mengejar kelas fitness, eh ternyata memeriksanya cuman asal-asalan, formalitas sajah katanya, ya kalau memang sudah aman, sudahlah tidak perlu diperiksa-periksa lagi. Kasus ini juga mungkin sama terjadi di mal-mal lainnya di kota bogor tapi nampaknya tidak semuanya sih. Itu saja sih, ini ada sesuatu yang salah dan kurang pas nih, so tolong manajemen mal segera perbaiki hal ini.

Begitu pula dengan masalah pemeriksaan STNK motor di parkiran, kalau gratisan sih parkirnya seperti di Giant Bogor…bolahlah tidak masalah diperiksa STNK. inimah sudah bayar mahal (Rp. 6000) terus tiap hari saya ke mal harus di razia terus, polisi saja nga pernah sampai tiap hari tuh mengadakan razia motor :)

Bukan apa-apa itu agak menyusahkan juga, harus mencari STNK, sudah dapat STNK harus dipegang sambil pegang motor jalan, kemudian sudah selesai harus dimasukkan kembali ke dompet, dompetnya susah lagi keluarinnya (karena sambil duduk di motor) sedangkan di belakang sudah ada antrian lagi, akhirnya simpan dulu di saku jaket (mudah2an tidak jatuh), simpan di jaket eh sampai rumah lupa disimpan ke dompet kembali, akhirnya tetap di jaket, kemudian ke kantor nga pakai jaket kulit, akhirnya ketinggalan tuh STNK, pas sialnya ada razia polisi lagi, ditilang deh… tapi untungnya nga lagi lagi sial, cuman yah dengan adanya pemeriksaan itu terlihat beberapa kali saya harus menahan perasaan kurang enak/nyaman, mulai dari mengeluarkan stnk (ada perasaan: stnk kebawa nga yah?), memasukan kembali (takut kelamaan masukinnya), simpan dijaket (takut hilang), kemudian ada kemungkinan stnk ketinggalan di jaket, atau dompet bisa jatuh karena terburu-buru memasukannya. Kemudian suatu saat saya pernah pakai motor istri saya, STNK nya tidak saya bawa, kemudian ditanya sama satpam, “mohon maaf pak, lihat STNKnya” saya jawab, “nga bawa pak, ini motor pegangan istri saya”, ehh… ternyata nga di apa apa in, gimana ini? kalau saya ini maling gimana???

Jadi maksudnya apa ini diperiksa STNK ini? kalau untuk mencegah pencurian kenapa saya tidak bawa stnk juga dibiarkan keluar, nah ini bukti lain ketidak konsistenan dari security nya, okey anggaplah untuk mencegah pencurian motor, selanjutnya apakah tidak lebih baik dengan menempatkan satpam di area parkir motor; cukup dengan berkeliling dan melihat-lihat kalau ada orang yg mencurigakan dan kalau ada yang mau maling, saya kira area parkiran tidak terlalu luas kok cukup dengan 2 sd 4 orang, saya kira bisa aman tuh, tapi yah satpamnya juga yang mumpuni, yang punya ilmu untuk melihat gerak gerik mencurigakan, bukan hanya jalan-jalan saja doank, di bogor ini terkenal banyak kok jawara-jawara anak murid prabu siliwangi yang berguru di istana bogor, pakai aja tuh merek, dijamin aman!

Inimah sudah bayar mahal, dirazia pula… mending kalau gratisan, sebenarnya bisa saja sih saya cari tempat parkiran lain kalau mau ke mal itu, seperti di KFC, atau di belakang Shelter Transpakuan, atau di gedung alumni IPB, tanpa menulis disinipun untuk saya pribida solusinya sudah ada, cumankan tetap saja… kita kan harus memikirkan masyarakat umum juga :)

So tolong deh manajemen mal harus bagaimana nih bagusnya nih? yah sekedar masukan saja nih dari yang hampir setiap hari berkunjung ke mal :) mudah-mudah dapat diterima dengan baik. Demikian terima kasih!

Haaaaaaahhhhhhh… dah itu aja… kalau sudah nulis nih terasa plong deh…

Oke demikian kami sampaikan dan atas segala kekurangan dan apabila ada kata-kata yang kurang berkenan mohon dapat dimaafkan.

Wabillahitaufik walhidayah Wasalamualaikum Wr Wb…

Profil Daerah Kota Bogor

January 18, 2010 by heldi  
Filed under Kota Bogor

Berikut adalah kompilasi data profil kota bogor dari berbagai sumber yang dikumpulkan, seperti, BPS, Bappeda, dsb.

Profil Daerah Kota Bogor

GEOGRAFI
Luas wilayah
Daratan * 118,50 km2
Topografi
Luas lahan berdasarkan kelas lereng
Datar (0-2 derajat) 1.763,94 ha
Bergelombang (2-15 derajat) 8.091,27 ha
Curam (15-40 derajat) 1.875,13 ha
Sangat curam (>40 derajat) 119,74 ha
Ketinggian di atas permukaan laut 190-330 m
Hutan suaka alam dan wisata 150,00 ha
Sawah lainnya* 2.112,71 ha
Ladang (tegalan) 421,10 ha
Perkebunan 564,47 ha
Pemukiman 3.135,79 ha
Usaha lain 290,50 ha
Belum/tidak diusahakan 7.438,14 ha
Danau/telaga alam 16,38 ha
Waduk (Buatan) 28,00 ha
Luas Penggunaan lahan bukan sawah
Kolam/empang/tambak* 0 ha
Danau/telaga alam* 16,38 ha
Ladang/tegalan/kebun/padang rumput* 421,10 ha
Perkebunan* 564,47 ha
Perumahan dan permukiman* 3.135,79 ha
Industri* 362,60 ha
Bangunan lainnya/perkantoran* 85,28 ha
Lainnya* 18,97 ha
Keadaan iklim (rata-rata)
Suhu
Suhu terendah 21,80 C
Suhu tertinggi 30,40 C
Kelembaban udara
Kelembaban udara terendah 72,00 %
Kelembaban udara tertinggi 96,00 %
Curah hujan
Curah hujan terendah 3.700,00 mm/th
Curah hujan tertinggi 5.500,00 mm/th
Kecepatan angin
Kecepatan angin terendah 2,00 knot
PEMERINTAHAN (ADM PEMERINTAHAN; APARATUR NEG; ADM KEPEG.)
Administrasi pemerintahan
Jumlah Kecamatan 6 Kec.
Jumlah Kelurahan 68 Kel.
Jumlah Desa 0 Desa
Aparatur negara
Jumlah PNS* 9.011 orang
Golongan I 472 orang
Golongan II 2.463 orang
Golongan III 3.430 orang
Golongan IV 2.646 orang
Jumlah pejabat struktural 725 orang
Eselon I 0 orang
Eselon II 19 orang
Eselon III 84 orang
Eselon IV 622 orang
Jumlah pejabat fungsional 5.094 orang
Jumlah pensiunan PNS 259 orang
Eselon I 0 orang
Eselon II 7 orang
Eselon III 6 orang
Eselon IV 29 orang
Jumlah pejabat Kelurahan/Desa berdasarkan tk. pendidikan*
Jumlah Kades/Lurah berdasarkan tingkat pendidikan :
SMA dan sederajat* 15 orang
Akademi (DI; DII dan DIII)* 2 orang
Sarjana (S1)* 51 orang
Jumlah Sekretaris Desa/Kelurahan berdasarkan tingkat pendidikan :
SMA dan sederajat* 29 orang
Akademi (DI; DII dan DIII)* 5 orang
Sarjana (S1)* 34 orang
Jumlah staf Desa/Kelurahan lainnya berdasarkan tingkat pendidikan :
Tidak sekolah/blm tamat SD* 0 orang
Tamat SD atau sederajat* 58 orang
SLTP dan sederajat* 61 orang
SMA dan sederajat* 490 orang
Akademi (DI; DII dan DIII)* 14 orang
Sarjana (S1)* 112 orang
Organisasi daerah Berdasarkan :
Jumlah asisten 3 lembaga
Jumlah biro/kantor 4 lembaga
Jumlah dinas 11 lembaga
Jumlah badan 4 lembaga
UPT 14 lembaga
Perda dan Perijinan
Jumlah Perda yang diterbitkan 12 unit
Jumlah revisi yang dilakukan sejak terbitnya perda RTRW 1 unit
Perijinan yang di keluarkan 0 unit
Jumlah peraturan daerah untuk RTRW 1 unit
Jumlah IMB yang dikeluarkan 2.543 unit
Jumlah ijin prinsip yang dikeluarkan 41 unit
Jumlah ijin usaha yang di keluarkan 990 unit
Organisasi Pemerintah Daerah
Inspektorat 1 Lembaga
Jumlah Badan 4 Lembaga
Jumlah Biro 0 Lembaga
Jumlah Dinas 11 Lembaga
Jumlah Kantor 4 Lembaga
Jumlah Diklat 1 Lembaga
Mawil Hansip 1 Lembaga
Pembantu Gubernur 1 Lembaga
Sekretariat 2 Lembaga
Unit Pelaksana Teknis (UPT) 14 Lembaga
DEMOGRAFI
Jumlah penduduk keseluruhan 942.204 orang
Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
Laki-laki 476.476 orang
Wanita 465.728 orang
Penduduk Menurut Agama
Penduduk beragama Islam 729.083 orang
Penduduk beragama Katholik 23.172 orang
Penduduk beragama Kristen 33.798 orang
Penduduk beragama Budha 10.080 orang
Penduduk beragama Hindu 4.518 orang
Penduduk beragama Lainnya 0,00 orang
Usia
0 – 14 tahun 267.526 orang
15 -64 tahun 635.312 orang
Diatas 65 tahun 33.046 orang
Kepadatan penduduk :
Rata-rata 7.951 org/km2
Kawasan perkotaan 47.281 org/km2
Kawasan perdesaan org/km2
Tingkat migrasi (masuk/keluar)
Jumlah migrasi masuk 12.709 jiwa
Jumlah migrasi keluar 3.391 jiwa
Jumlah kelahiran* 563 jiwa
Jumlah kematian* 272 jiwa
Jumlah penduduk bekerja menurut lapangan usaha
Pertanian ( pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan ) 1.394 orang
Pertambangan dan penggalian 74 orang
Industri pengolahan 15.572 orang
Listrik; gas dan air 1.874 orang
Bangunan 3.383 orang
Perdagangan besar; eceran; rumah makan dan hotel 15.555 orang
Angkutan; penggudangan dan komunikasi 1.505 orang
Keuangan; asuransi; usaha sewa bangunan; tanah dan jasa perusahaan 6.126 orang
Jasa kemasyarakatan ( sosial dan perseorangan ) 6.468 orang
Ketenagakerjaan
Penduduk 15 tahun keatas
angkatan kerja 13.243 orang
Kesempatan Kerja 308.277
Jumlah pengangguran* 12.903 orang
Penganguran Setengah Terbuka
TKI Di Luar Negeri 56 orang
Pencari Kerja 8.019 orang
Tingkat pendapatan dan tabungan
Pendapatan per kapita 0 Rp
Indeks harga konsumen 134,50
Pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan (Indeks Daya Beli) 65,55 Rp ribu
Tingkat Rataan Daya Beli (Rp ribu/kapita/tahun)* 646.240 Rp
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 75,16
Angka melek huruf 98,70 %
Rata-rata lama sekolah (penduduk)* 9,61 tahun
Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan :
Tidak tamat SD 64.334 orang
Tamat SD 199.430 orang
Tamat SLTP 125.574 orang
Tamat SLTA 187.492 orang
Diploma 7.965 orang
Sarjana S1 793 orang
Sarjana S2 0 orang
Sarjana S3 0 orang
Jumlah Keluarga (KK)* 194.357 KK
Ukuran Rumah Tangga (Orang/KK)* 0 orang
Petani dan Nelayan
Jumlah Rumah Tangga Petani 803 orang
Jumlah Rumah Tangga Nelayan 0 orang
Transmigrasi Baru 80 KK
KESEHATAN
Sarana kesehatan
Posyandu* 925 unit
Polindes 0 unit
Puskesmas
Induk* 24 unit
Pembantu* 27 unit
Keliling 3 unit
Poliklinik* 0 unit
Rumah sakit umum daerah
Tipe A 1 unit
Tipe B 2 unit
Tipe C 5 unit
Tipe D 0 unit
Klinik/praktek dokter* 373 unit
Layanan air bersih
Jumlah rumah tangga yang mendapat layanan air bersih 75.416 RT
Jumlah industri farmasi
Gudang farmasi 1 buah
Kesehatan masyarakat
Jumlah orang sakit jiwa 0 orang
Jumlah orang kurang gizi 1.820 orang
Jumlah Balita Kurang Gizi* 0 orang
Jumlah penderita narkoba 0 orang
Jumlah anak balita (0-3 Tahun) 83.109 orang
Rata-rata jumlah penduduk yang sakit 0 orang
Sarana industri
PBF (Pedagang Besar Farmasi) 21 buah
Gudang farmasi 1 buah
Pedagang kesehatan (Terminologinya)
Pedagang besar farmasi 21 unit
Pedagang besar narkotika 0 unit
Apotik dan toko obat* 134 unit
Tenaga kesehatan
Dokter umum* 274 orang
Dokter spesialis* 99 orang
Dokter gigi* 122 orang
Perawat 710 orang
Bidan* 141 orang
Ahli Penyehatan Lingkungan 28 orang
Rasio Dokter/Penduduk 0,00053 orang
Sarjana Farmasi 0 orang
Ahli kesehatan masyarakat 46 orang
Apoteker 63 orang
Ahli gizi 32 orang
Analis laboratorium 55 orang
Ahli rontgen 37 orang
PENDIDIKAN; KEBUDAYAAN NASIONAL PEMUDA & OLAH RAGA
Pendidikan umum
Jumlah sekolah
Taman Kanak-Kanak (TK)*
Negeri* 1 buah
Swasta* 153 buah
Sekolah Luar Biasa (SLB)*
Negeri* 0 buah
Swasta* 9 buah
Sekolah Dasar (SD)*
Negeri* 248 buah
Swasta* 40 buah
Sekolah Lj. Tkt. Prtm (SLTP)*
Negeri* 19 buah
Swasta* 96 buah
Sekolah Lanj. Tingkat Atas (SLTA)*
Negeri* 10 buah
Swasta* 40 buah
Perguruan Tinggi (PT)*
Negeri* 5 buah
Swasta* 10 buah
Lembaga Pendidikan Ketrampilan* 0 buah
Sekolah Menegah Kejuruan* 63 unit
Jumlah siswa/mahasiswa
Taman Kanak-Kanak (TK)
Negeri 175 orang
Swasta 7.019 orang
Sekolah Luar Biasa (SLB)
Negeri 0 orang
Swasta 408 orang
Sekolah Dasar (SD)
Negeri 84.289 orang
Swasta 13.505 orang
Sekolah Lj. Tkt. Prtm (SLTP)
Negeri 18.867 orang
Swasta 24.286 orang
Sekolah Menengah Umum (SMU)
Negeri 9.450 orang
Swasta 12.899 orang
Sekolah Men. Kejuruan (SMK)
Negeri 3.334 orang
Swasta 25.041 orang
Perguruan Tinggi (PT)
Negeri 12.304 orang
Swasta 4.694 orang
Lembaga Pendidikan Ketrampilan 0 orang
Jumlah guru/dosen & kepala sekolah
Taman Kanak-kanak (TK)*
Negeri* 11 orang
Swasta* 754 orang
Sekolah Luar Biasa (SLB)*
Negeri* 55 orang
Swasta* 23 orang
Sekolah Dasar (SD)*
Negeri* 4.267 orang
Swasta* 737 orang
Sekolah Lj. Tkt. Prtm (SLTP)*
Negeri* 892 orang
Swasta* 1.742 orang
Sekolah Menengah Umum (SMU)*
Negeri* 566 orang
Swasta* 992 orang
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)*
Negeri* 246 orang
Swasta* 1.580 orang
Perguruan Tinggi (PT)* orang
Negeri* 1.225 orang
Swasta* 562 orang
Lembaga Pendidikan Ketrampilan* 0 orang
Jumlah kelas
TK dan sejenisnya 781 unit
SD dan sejenisnya 5.836 unit
SLTP dan sejenisnya 1.150 unit
SLTA dan sejenisnya 603 unit
PT dan sejenisnya 0 unit
Lembaga pendidikan ketrampilan 0 unit
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 0 unit
Jumlah Sekolah/Perguruan Agama
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Negeri 0 unit
Swasta 53 unit
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Negeri 0 unit
Swasta 28 unit
Madrasah Aliyah (MA)
Negeri 2 unit
Swasta 15 unit
P. Tinggi Agama Islam (IAIN/STAIN/UNIV)
Negeri 0 unit
Swasta 0 unit
P. Tinggi Agama Kristen/Teologi
Negeri 1 unit
Swasta 0 unit
P. Tinggi Agama Katolik/Teologi
Negeri 0 unit
Swasta 0 unit
P. Tinggi Agama Hindu
Negeri 0 unit
Swasta 0 unit
Jumlah siswa/mahasiswa Perguruan Agama 0 orang
Madrasah Ibtidaiyah (MI)*
Negeri* 0 orang
Swasta* 11.951 orang
Madrasah Tsanawiyah (MTs)*
Negeri* 0 orang
Swasta* 6.839 orang
Madrasah Aliyah (MA)*
Negeri* 0 orang
Swasta* 1.378 orang
P. Tingi Agama Islam (IAIN/STAIN/UNIV)*
Negeri* 0 orang
Swasta* 2.390 orang
P. Tinggi Agama Kristen/Teologi*
Negeri* 0 orang
Swasta* 0 orang
Jumlah guru/dosen
Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Negeri 135 orang
Swasta 581 orang
Madrasah Tsanawiyah (MTs)
Negeri 62 orang
Swasta 266 orang
Madrasah Aliyah (MA)
Negeri 28 orang
Swasta 229 orang
P. Tinggi Agama Islam (IAIN/STAIN/UNIV)
Negeri 0 orang
Swasta 165 orang
P. Tinggi Agama Kristen/Teologi
Negeri 0 orang
Swasta 0 orang
Angka Partisipasi Sekolah
6 tahun 0 orang
6-7 tahun 0 orang
7-12 tahun 106.920 orang
13-15 tahun 39.920 orang
16-18 tahun 23.718 orang
19-24 tahun 8.166 orang
Angka Buta Huruf (%)* 1.30 %
Kebudayaan
Jumlah bahasa daerah 1 buah
Jumlah situs bersejarah 5 buah
Jumlah suku terasing 0 suku
Pemuda dan olahraga
Organisasi kepemudaan 68 organisasi
Jumlah organisasi olah raga 15 organisasi
Jumlah gelanggang olahraga* 1 unit
KESEJAHTERAAN SOSIAL
Jumlah penduduk miskin* 0
Perdesaan 173.896 orang
Keluarga Pra-Sejahtera & Sejahtera 1 47.243 KK
Jumlah keluarga Miskin/Keluarga Pra Sejahtera & Sejahtera 1 (KK)* KK
Penduduk penyandang masalah sosial 404
Penduduk rawan sosial dan sarana 0
Anak jalanan 137 jiwa
Penderita sakit jiwa 0 jiwa
Gepeng (gembel dan pengemis) 105 jiwa
Jumlah penderita HIV/AIDS 605 jiwa
Jumlah pecandu narkoba 26.293 jiwa
Sarana rehabilitasi sosial 146 jiwa
Fakir Miskin 818 jiwa
Balita Terlantar 1.368 jiwa
Anak Terlantar 320 jiwa
Lanjut Usia Terlantar 2.083 jiwa
Komunitas Adat Terpencil 331 jiwa
Penyandang Cacat 105 jiwa
Penyandang Tuna Netra 211 jiwa
Penyandang Tuna Rungu 476 jiwa
Penyandang Tuna Wicara 60 jiwa
Penyandang Tuna Wicara-Rungu 805 jiwa
Penyandang Tuna Daksa 350 jiwa
Penyandang Tuna Grahita 45 jiwa
Penyandang Cacat Jiwa 511 jiwa
Penyandang Cacat Ganda 114 jiwa
Pengungsi dan Korban Bencana 221 jiwa
Tuna Susila 470 jiwa
Bekas Narapidana 100 jiwa
Pengidap HIV/AIDS jiwa
Korban Penyalahgunaan NAPZA 18 jiwa
Jumlah Panti asuhan 1
Panti Sosial Asuhan Anak 1 buah
Panti Sosial Petirahan Anak 9 buah
Panti Sosial Bina Remaja 1 buah
Panti Sosial Tresna Wirda 1 buah
Panti Sosial Bina Netra 2 buah
Panti Sosial Bina Daksa 1 buah
Panti Sosial Bina Grahita 2 buah
Panti Sosial Bina Laras 1 buah
Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)
Karang Taruna 68 buah
Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM) 120 orang
Organisasi Sosial 53 buah
Kemiskinan
Batas Kemiskinan
Batas Kemiskinan Pedesaan 0 Rp/Kap
Batas Kemiskinan Perkotaan 191.985 Rp/Kap
Penduduk Dibawah Garis Kemiskinan 0 jiwa
Beras Untuk Penduduk Miskin
Penerima Raskin 0 jiwa
KK Penerima Raskin 41.398 KK
Keluarga Miskin
Keluarga Prasejahtera Alasan Ekonomi 9.217 KK
Keluarga Sejahtera Alasan Ekonomi 38.026 KK
AGAMA
Jumlah pemeluk agama 0 orang
Islam 838.533 orang
Kristen 30.807 orang
Katolik 21.957 orang
Hindu 1.352 orang
Budha 9.246 orang
Konghucu 502 orang
Lainnya 2.736 orang
Sarana ibadah
Mesjid* 715 buah
Langgar/Mushola* 1.229 buah
Gereja Kristen* 27 buah
Gereja Katolik/Kapel* 8 buah
Pura/Kuil/Sanggah* 9 buah
Vihara/Cetya/Klenteng* 13 buah
Pondok pesantren
Jumlah pondok 106 buah
Jumlah santri 9.199 orang
Jumlah jemaah haji 1.596 orang
Kuota 1.096 orang
Pemberangkatan 845 orang
Jumlah KUA
Total 6 buah
Rusak berat 0 buah
Rusak ringan 1 buah
Jumlah penyuluh agama
Per kualifikasi 0 buah
PNS/Non-PNS 252 buah
Jumlah lembaga pendidikan keagamaan 0 buah
Taman Pendidikan Al-Quran (TPA) 247 buah
Sekolah minggu 1 buah
Pondok pesantren 106 buah
kapasitas kurang dari 100 santri 73 buah
kapasitas antara 100-500 santri 29 buah
kapasitas lebih dari 500 santri 4 buah
PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN, PERKEBUNAN
Pertanian
Padi
Luas areal produksi (panen) 5.313 ha
Jumlah produksi gabah 16.063,9 ton
Produksi beras 12.824 ton
Jumlah konsumsi beras 0 ton/thn
Jagung
Luas areal produksi (panen) 165 ha
Jumlah produksi 591,00 ton
Jumlah konsumsi 0 ton
Singkong dan umbi-umbian
Luas areal produksi (panen) 716 ha
Jumlah produksi 8.209 ton
Jumlah konsumsi 0 ton
Kesesuaian lahan pertanian 0 ha
Jumlah produksi perikanan darat 2.963,52 ton
Karamba
Jumlah karamba 0 unit
Jumlah produksi rumah tangga 6,31 ton
Potensi ikan 0 1000 ton
Peternakan
Ternak sapi potong
Jumlah populasi 54 ekor
Jumlah pemotongan per tahun 12.320 ekor
Laju pertumbuhan populasi per tahun 0 %
Rata-rata kepemilikan 0 ekor
Ternak sapi perah
Jumlah populasi 1.612 ekor
Jumlah produksi susu per tahun 1.800 ribu liter
Ternak kecil
Jumlah populasi kambing 6.393 ekor
Jumlah populasi domba 12.554 ekor
Jumlah populasi babi 0 ekor
Ternak lainnya
Jumlah populasi kerbau 293 ekor
Jumlah populasi kuda 68 ekor
Unggas
Jumlah ayam buras 720.727 ekor
Ayam petelur
Ayam pedaging
Jumlah populasi 188.152 ekor
Jumlah peternak 120 peternak
Jumlah produksi 0 ton/bulan
Rata-rata kepemilikan per peternak 0 ekor/kk
Itik
Jumlah populasi 7.918 ekor
Itik manila
Jumlah populasi 528 ekor
Luas tanam tanaman pangan dan palawija
Luas tanaman padi 1.631 ha
Luas tanam jagung 336 ha
Luas tanam kedele 0 ha
Luas tanam ketela pohon 354 ha
Luas tanam ketela rambat 218 ha
Luas tanam kacang tanah 145 ha
Pertanahan
Jumlah tanah yang bersertifikat
Hak milik 74.084 buah
Hak guna bangunan 33.142 buah
Hak guna usaha 1 buah
Hak pakai 399 buah
Girik 0 buah
Bangunan/Gudang Bersertifikat
Hak Milik
Jumlah 74.084 bidang
Luas 53.994 ha
Hak Guna Bangunan
Jumlah 33.142 bidang
Luas 21.939.249 ha
Hak Pakai
Jumlah 399 bidang
Luas 8.766.816 ha
PEKERJAAN UMUM
Panjang jalan berdasarkan kelas
Jalan Nasional* 34.119,00 km
Jalan Propinsi* 10.120,00 km
Jalan Kabupaten / Kota* 7.549.213,00 km
Jalan Desa/Lokal* 285 km
Jalan Tol* 55 km
Kondisi jalan
Aspal 711.292,00 km
Berbatu 0 km
Hotmix 53.078 km
Kerikil 15.219,00 km
Tanah 3.823,00 km
Panjang jalan berdasarkan kondisi*
Jalan baik* 255.046,00 km
Jalan sedang* 428.222,00 km
Jalan rusak ringan* 79.976,00 km
Jalan rusak berat* 20.168,00 km
Jembatan
Panjang 0 km
Jumlah 30 buah
Terminal darat 0 buah
Panjang jalan berdasarkan fungsi
Arteri 16.618 km
Kolektor 102.364 km
Status Jalan :
Desa/Lokal 1.191 km
Kabupaten 0 km
Nasional 34.199 km
Propinsi 576.665 km
Jalan Tol
Panjang Jalan tol Per Ruas 0 km
Panjang Jalan tol Per Operator 0 km
Jenis Prasarana Irigasi/Pengairan
Non Teknis 0 meter
Teknis
Primer 31.500 meter
Sekunder 20.700 meter
Tersier 0 meter
PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI
Perhubungan
Transportasi darat
Angkutan jalan
Terminal
Kelas A 1 unit
Kelas B 2 unit
Kelas C 0 unit
Bus (AKAP) 880 unit
Jumlah jembatan timbang 0 buah
Kecelakaan lalu lintas menurut tipe kecelakaan
Lalu lintas
Jumlah korban 101 jiwa
Jumlah kecelakaan 103 kali
INDUSTRI; PERDAGANGAN; PENGEMB. USAHA NAS; L. KEUANGAN DAN KOPERASI
Industri
Industri kecil
Unit usaha 895 unit
Tenaga kerja 12.300 orang
Nilai produksi 40.883.360.987 Rp juta
Jumlah industri kecil per jenis kerajinan
Kulit 260 unit
Kayu 78 unit
Logam/logam mulia 18 unit
Ayaman/geranah/keramik 2.056 unit
Dari kain tenun 20 unit
Makanan 524 unit
Lainnya 438 unit
Industri besar
Unit usaha 103 unit
Tenaga kerja 31.926 orang
Nilai produksi 489.013.154.948 Rp juta
Rumah tangga
Jumlah unit usaha 2.094 unit
Jumlah tenaga kerja 8.927 orang
Perdagangan
Industri perdagangan menengah
Unit usaha 1.258 unit
Tenaga kerja 40.270 orang
Sarana perdagangan
Pasar tradisional 10 buah
Mal/Plaza 7 buah
Pertokoan/warung/kios 55 buah
Restoran, rumah makan dan kedai
Restoran 302 unit
Rumah makan 136 unit
Kedai 1.729 unit
Jenis bangunan pasar
Pasar bangunan permanen/semi permanen 76 buah
Pasar tanpa bangunan permanen/semi permanen 13 buah
Pengembangan usaha nasional
Koperasi
Jumlah koperasi aktif 247 buah
Jumlah koperasi tidak aktif 496 buah
Jumlah Non KUD 74 buah
Jumlah pengusaha
Pengusaha kecil 8.153 orang
Pengusaha menengah 1.419 orang
Pengusaha besar 0 orang
Jumlah penyerapan tenaga kerja
Usaha kecil 9 %
Usaha menengah 8 %
Nilai ekspor dan impor non migas
Ekspor 154.163.434,00 Rp Juta
Impor 0 Rp Juta
Lembaga keuangan
Jumlah perbankan
Milik pemerintah 4 buah
Swasta Nasional 29 buah
Swasta Asing 0 buah
Milik Pemerintah Daerah 1 buah
PENGELOLAAN ASSET/BARANG DAERAH
Nilai aset/barang daerah
Aset bergerak 119.232.966.671,00 Rp juta
Aset tidak bergerak 2.915.981.763.964,00 Rp juta
Nilai penyusutan
Aset bergerak 5.098.052.614,00 Rp juta
Aset tidak bergerak 0 Rp juta
Tingkat investasi PMDN per sektor
Pertanian 68.698 Rp Juta
Pertambangan dan energi 5.987 Rp Juta
Industri pengolahan 520.575 Rp Juta
Listrik, gas dan air bersih 2.150 Rp Juta
Bangunan 84.320 Rp Juta
Perdagangan, hotel dan restoran 764.227 Rp Juta
Pengangkutan dan komunikasi 21.579 Rp Juta
Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan 0 Rp Juta
Jasa-jasa 338.575 Rp Juta
Investasi 6.721.800.000 Rp juta
Total investasi pemerintah pusat 0 Rp juta
Total investasi pemerintah daerah 527.883 Rp juta
Total investasi swasta 0 Rp juta
Jumlah BUMD 2 buah
Jumlah BPD 1 buah
Jumlah BPR 9 buah
Jumlah PDAM 1 buah
Jumlah LKD 0 buah
Fixed capital formation 0 %
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
PDRB atas dasar harga berlaku 10.089.943,96 Rp juta
Pertanian 22.265,70 Rp juta
Pertambangan & penggalian 192,14 Rp juta
Industri pengolahan 252.965,67 Rp juta
Listrik, gas dan air bersih 214.413,78 Rp juta
Bangunan 575.020,92 Rp juta
Perdagangan, hotel dan restoran 3.955.080,00 Rp juta
Pengangkutan dan komunikasi 1.338.788,63 Rp juta
Keu. persewaan dan jasa perusahaan 1.023.935,21 Rp juta
Jasa-jasa 427.218,09 Rp juta
PDRB tanpa migas atas dasar berlaku 8.558,04 Rp juta
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku (Rupiah) 11.634.895 Rp
PDRB per kapita tanpa migas atas dasar berlaku 0 Rp
Laju Pertumbuhan PDRB atas dasar konstan 5,98 %
PDRB per sektor atas dasar harga konstan 0 Rp juta
Pertanian, peternakan, kehutanan, perikanan 13.121,58 Rp juta
Pertambangan & penggalian 120,53 Rp juta
Industri pengolahan 1.197.768,02 Rp juta
Listrik, gas, air bersih 136.829,56 Rp juta
Bangunan 299.804,17 Rp juta
Perdagangan, hotel & restoran 1.267.518,19 Rp juta
Pengangkutan & komunikasi 422.723,25 Rp juta
Keuangan, persewaan, jasa perusahaan 602.517,87 Rp juta
Jasa-jasa 312.418,61 Rp juta
PDRB atas dasar harga konstan 0
PDRB atas dasar harga konstan thn 1993 4.252.825,78 Rp juta
APBD
Pendapatan 711.734.280.592,00 Rp juta
Belanja 818.430.031.652,00 Rp juta
DANA PERIMBANGAN
Dana perimbangan 0 Rp juta
Jumlah Dana Alokasi Khusus
Pagu 21.019.000.000 Rp juta
Realisasi 21.019.000.000 Rp juta
Jumlah Dana Alokasi Umum
Pagu 439.253.840.000 Rp juta
Realisasi 439.253.840.000 Rp juta
Jumlah bagi hasil pajak
Pagu 0 Rp juta
Realisasi 84.516.721.495 Rp juta
Jumlah dana perimbangan
Realisasi 495.939.281.495 Rp juta
Jumlah dana perimbangan dari Propinsi ke Desa 22.179.402.160
Jumlah alokasi APBD Propinsi ke Kab/Kota 66.508.930.000 Rp juta
Hasil perhitungan
Dana Alokasi Umum 439.253.840.000 Rp juta
Dana Alokasi Khusus 21.019.000 Rp juta
Bagi Hasil Pajak dan Non Pajak
Pagu Bagi Hasil Pajak dan Non-Pajak 95.729.851.002 Rp juta
Realisasi Bagi Hasil Pajak dan Non-Pajak 95.729.851.002 Rp juta
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Total PAD 89.222.659.590,00 Rp.
Pajak daerah 44.185.529.000,00 Rp.
Retribusi daerah 30.402.913.794,00 Rp.
Bagian laba usaha daerah 7.436.612.796,00 Rp.
Lain-lain pendapatan 7.197.504.000,00 Rp.
Keamanan, ketertiban masyarakat
Jumlah kriminalitas 1.097 kasus

Bonceng Bocah Bogor

May 14, 2009 by heldi  
Filed under Kota Bogor

Agen Helmiat Bonceng Bocah Untuk Wilayah Kota Bogor dan Sekitarnya.

image_00007 Bonceng Bocah BogorTelah hadir sebuah produk berkualitas untuk keamanan dan kenyamanan anak anda dalam berkendara - Helmiat Bonceng Bocah (HBB) -. Sebuah produk yang dirancang khusus untuk Anda yang memiliki anak kecil dan menggunakan kendaraan sepeda motor. HBB memenuhi kebutuhan anda akan mobilitas, keamanan dan kenyamanan berkendara bagi buah hati anda. Read more

SIG, Sistem Informasi Geografis ada di Yasmin Bogor

May 1, 2009 by heldi  
Filed under Kota Bogor, Survey Pemetaan - GIS

Petunjuk Jalan ini ada di Jalan Abdullah Bin Nuh, pada pertengahan jalan utama Komplek Perumahan Yasmin Bogor
SIG terbaca pada papan petunjuk tersebut, jadi penasaran, apa ini maksudnya? Sistem Informasi Geografis, geographical information system, atau apa?

Read more

Next Page »

My Topsites List My Topsites List Bogor Topsites List Topsites @CianjurCyberCity My Topsites List Bogor Topsites List My Topsites List Bogor Top Cyber List

pFad - Phonifier reborn

Pfad - The Proxy pFad of © 2024 Garber Painting. All rights reserved.

Note: This service is not intended for secure transactions such as banking, social media, email, or purchasing. Use at your own risk. We assume no liability whatsoever for broken pages.


Alternative Proxies:

Alternative Proxy

pFad Proxy

pFad v3 Proxy

pFad v4 Proxy