dbo:abstract
|
- Béka Melayu (Jawi: بيكا ملايو), Cakap Melayu (چاکڤ ملايو), Lidah Melayu (ليده ملايو) or Tuturan Melayu (توتورن ملايو) is a linguistic purism of Malay (and Indonesian) language based on the Austronesian language group, especially the Malayic branches. This project is newly created by native cyberspace users on the Internet. It is also less known as Melayu jati or Melayu tulen which means "pure Malay". Among the most significant foreign contributors to Malay vocabulary are Sanskrit, Arabic, Persian, Hindi, Siamese, Tamil, English, Portuguese, Chinese and Japanese, while Dutch is most spotted in Indonesian. (en)
- Béka Melayu (Jawi: بيكا ملايو; Rejang: ꤷꥉꤰ ꤸꥍꤾꤿꥈ) atau juga dikenal sebagai Cakap Melayu (Jawi: چاكڤ ملايو) dan Lidah Melayu (Jawi: ليده ملايو) adalah sebuah gerakan pemurnian bahasa khusus untuk bahasa Melayu (dan juga bahasa Indonesia). Pemurnian bahasa Melayu ini dilakukan dengan menyingkirkan kata yang dipinjam dari bahasa asing seperti bahasa Inggris, Belanda, Arab, Sanskerta, Persia, Hokkien, Tamil dan sebagainya. Walau bagaimanapun, kata dari bahasa serumpun yaitu bahasa dari rumpun bahasa Austronesia seperti bahasa Jawa, Sunda, Aceh, Cham dan sebagainya terus dipertahankan, dan adakalanya kata dari bahasa-bahasa tersebut diambil sebagai pengganti kata pinjaman asing bukan Austronesia. Kesimpulannya, beka Melayu bukanlah gerakan “memelayukan” bahasa Melayu tetapi “mengaustronesiakan” bahasa Melayu yaitu memurnikan bahasa Melayu dari unsur apa pun yang tidak berdasarkan akar asalnya yaitu rumpun bahasa Austronesia. (in)
|
rdfs:comment
|
- Béka Melayu (Jawi: بيكا ملايو), Cakap Melayu (چاکڤ ملايو), Lidah Melayu (ليده ملايو) or Tuturan Melayu (توتورن ملايو) is a linguistic purism of Malay (and Indonesian) language based on the Austronesian language group, especially the Malayic branches. This project is newly created by native cyberspace users on the Internet. It is also less known as Melayu jati or Melayu tulen which means "pure Malay". Among the most significant foreign contributors to Malay vocabulary are Sanskrit, Arabic, Persian, Hindi, Siamese, Tamil, English, Portuguese, Chinese and Japanese, while Dutch is most spotted in Indonesian. (en)
- Béka Melayu (Jawi: بيكا ملايو; Rejang: ꤷꥉꤰ ꤸꥍꤾꤿꥈ) atau juga dikenal sebagai Cakap Melayu (Jawi: چاكڤ ملايو) dan Lidah Melayu (Jawi: ليده ملايو) adalah sebuah gerakan pemurnian bahasa khusus untuk bahasa Melayu (dan juga bahasa Indonesia). Pemurnian bahasa Melayu ini dilakukan dengan menyingkirkan kata yang dipinjam dari bahasa asing seperti bahasa Inggris, Belanda, Arab, Sanskerta, Persia, Hokkien, Tamil dan sebagainya. Walau bagaimanapun, kata dari bahasa serumpun yaitu bahasa dari rumpun bahasa Austronesia seperti bahasa Jawa, Sunda, Aceh, Cham dan sebagainya terus dipertahankan, dan adakalanya kata dari bahasa-bahasa tersebut diambil sebagai pengganti kata pinjaman asing bukan Austronesia. Kesimpulannya, beka Melayu bukanlah gerakan “memelayukan” bahasa Melayu tetapi “mengaustronesiakan (in)
|